Postingan

Allah Maha Baik

Gambar
2023 adalah tahun terberatku selama 25 tahun ini. Awal tahun tepatnya Januari sampe Maret aku kenal oleh seseorang dari aplikasi twitter atau X yang bernama Angga Deni Kurniawan. Dia 'berkedok' seperti orang alim dengan segudang bisnis dan kekayaan yang dia pamerkan. Aku saat itu terobsesi sekali dengan dia. Ingin bertemu dengan dia, tapi dia tidak mau menemuiku. Hingga aku effort banget buat ketemu dia di rumah sakit dengan tujuan jengukin dia. Tapi ternyata dia pembohong. Allah mengenalkanku tepatnya hari ini, dengan seseorang yang kenal dekat dengan dia tetapi beberapa waktu lalu putus karena ternyata aslinya dia penipu.  Allah Maha Baik, MasyaaAllah Tabarakallah. Setelah proses moveonku yang begitu panjang, aku mulai memberanikan diri lagi untuk mengenal seseorang melalui aplikasi Bumble. Aku kenal dengan orang itu melalui aplikasi kencan. Dia mulai mengajakku berkenalan dan pada hari ulangtahunku dia mengajakku komitmen untuk menikah. Ternyata itu modus dia buat aku luluh

Capek, Kapan Dipanggil?

Pengen mati Tau itu permintaan yang salah, tapi memang keadaan yang membuat permintaan itu. Andai ada skip di hidup ini, aku pasti milih itu saja. Sayangnya gaada, lebih baik milih mati saja. Terlalu banyak kesusahan dalam hidupku sejak kecil bahkan sejak dalam kandungan. Pengen digugurin saja saat dalam kandungan. Lahir tumbuh menjadi Nindy kecil, hidupnya aja sudah susah. Susah sering dididik dengan keras, dihajar didepan temen-temen sekolah TK. Disuapin nasi sampe penuh pas lagi sakit, sampe mutah-mutah lewat hidung juga. Sedih yang bagaimana lagi harus aku rasain? Pas SMP, sering dihajar sampe kepikiran buat bunuh diri saja. Pas SMA serasa hidup dikekang karena emang ganyaman tinggal di rumah saudara. Aku udah dididik buat jadi orang yang "gajadi". Banyak banget kesusahan sampe buat aku trauma. Sekalinya udah mulai sembuh, ada orang yang seolah pengen buat komitmen. Tapi nyatanya apa lagi? malah buat aku trauma yang berlebih. Sekalinya ngeluh, malah dijudge kurang bersyuk

Masih Tentangmu

Jika, kau merasa sepi kembalilah ke tempatku Sebelum waktu menuntut mati Serana dari For Revenge Seolah lagu tentang diriku saat ini. Diriku yang masih terus mengingat dia. Dia yang membuatku candu dengan segala olah katanya. Rasanya ingin mengulang waktu untuk kembali dekat dengan dia.  Beri tahu aku cara melupakanmu Lirik yang sungguh membuatku mengingat dia berkali-kali. Tentang bagaimana cara melupakan dia dengan segala kenangan yang pernah terjalin diantara kita. Pedih, ternyata semakin jauh dengan dia, rasanya cinta ini semakin tumbuh dan seolah menolak untuk melupakannya. Beri tahu aku cara merelakanmu Sungguh saat ini aku belum bisa merelakan dia. Melepas dia seutuhnya. Belum bisa. Rasanya selalu ingin mengharapkan dia kembali kepadaku. Seolah serakah, tapi ini rasanya jatuh cinta yang belum pernah aku rasakan sedalam ini. Terlanjur dalam aku mencintainya. Mencintai seorang yang belum pernah aku temui langsung. Masa itu sungguh membuatku senang namun juga ada ketakutan, dan ket

Terlanjur Interaksi

 Mana lagi aku tahu datangnya hari ini... Jika bisa memilih aku tidak kenal denganmu, itu yang aku pilih... Jika dia memang bukan untukku tolong reda dan redalah, atau mendekatlah... Lagu Tulus "Interaksi" menemani malam ini, aku menuliskan tentang terlanjur mencintainya.      Sosok yang membuatku kagum, sosok yang membuatku merasa dialah "orang yang tepat" sebagai pengisi relung hati ini yang sudah lama sekali tidak berpenghuni. Mencintai dalam genggaman gawai, ketawa setiap membaca chatnya. Cinta yang masih virtual namun membuatku nyaman. Terimakasih sosok Mas A. Kau membuatku cinta sekaligus membuatku patah hati yang lebih dalam daripada masa pendekatan lainnya. Kecewa dengan keadaan kita sekarang iya. Tapi itu pilihanmu dengan  meninggalkan aku. Tanpa penjelasan tiba-tiba kau menghilang. Dalam diriku ini, cuma ada satu pertanyaan yakni kenapa kamu melakukannya? Padahal diawal kamu menanamkan benih cinta yang seolah tulus. Tanpa kau sadari, itu membuat luka baru,

Sejenak untuk Sesekali Bersua

      Apa kabarnya kalian? Gimana, masih dengan kesehatan dan kenormalan yang sama seperti sebelumnya? Semoga tetap sehat fisik dan psikisnya ya, serta rezeki kalian ngalir terus menerus hingga tidak ada habisnya. Oh ya, sehat dan panjang umur selalu ya buat orang-orang tersayangnya kalian semua. Aamiin.     Gatau nih, tiba-tiba banget gua pengen nulis lagi di blog ini. Biasanya kalau gua nulis blog gini ada beberapa hal yang mengganggu pikiran gua. Kali ini, bukan soal diri gua sendiri aja, tetapi mungkin beberapa orang juga merasakannya.       Gimana udah dapet berita apa aja selama awal tahun 2021 ini? Apa aja yang kalian rasakan selama awal tahun ini? Kalau kalian merasakannya pasti aku juga merasakannya karena kita memang berada di tempat yang sama, Indonesia.     Setiap minggu banyak banget berita duka yang bikin hati tidak tenang. Kenapa bencana-bencana terus diberikan? Rasanya ingin berteriak untuk meminta supaya berita duka tidak terjadi lagi. Namun, itu semua tidak mungkin ba

Ini Itu, Hih Apaan Sih?

Kali ini gua mau nulis apapun tentang kegelisahan dalam pikiran dan hati gua akhir-akhir ini , maap kalo random sih. Semoga kegelisahan ini cuma hanya jadi tulisan, enggak jadi pikiran apalagi bikin sakit badan. Semua yang tertulis disini ya pas gua lagi keinget aja. Itung-itung buat obat untuk kegelisahan gua. Momen sekarang ini tuh, say a ng banget kalo gak diabadikan, sayang banget kalo terus dilupakan dan sayang banget kalo terbuang dengan sia-sia. Gua sebenernya males banget buat nulis lagi, apalagi buat ngisi blog ini. Untungnya gua diberi temen yang super duper ngerti gua kalo males diapain, ya dipaksa dan dikasih semangat. Dari situ gua sadar diri, emang apa ruginya kalo ngelakuin hal yang positif. Emang perlu usaha lebih untuk mengumpulkan niat dan tekad. Tapi kalo udah tekad mungkin akan ngalir aja, awalnya sih gitu. Orang yang bermakna dalam kehidupan seseorang, pasti akan selalu diingat apapun perbuatan dan perkataannya. Sebenernya kegelisahan gua ba

Bimbang

Berkeluh kesah terus sampai bahan habis yang dikeluh kesahkan memang capek juga, menambah kegundahan hati sudah pasti dan menurutku hanya nol koma persen tak sampai satu persen manfaatnya, lebih banyak virus yang nantinya akan masuk dalam pikiran dan jiwa kita. Bimbang memang selalu datang saat ada pilihan yang menghadang. Terus bangkit atau tetap menjalani pilihan awal yang terus berjalan merupakan sebuah arah babak yang datang selanjutnya. Kupikir berlarut-larut dalam kegagalan SBMPTN tanpa melakukan kegiatan yang bermanfaat akan membuat lupa kesakitan hati tersebut. Namun sebaliknya, malah membuat diri ini semakin banyak menyesali takdir yang telah ditetapkan, sulit untuk lupa bahkan setiap detik menolak lupa atas jalan dari-Nya. Dulu aku sering menyepelekan seorang yang telah mampu bangkit kembali dari kegagalannya. Memang takdir telah berubah, posisi gagal sedang menghadangku. Kuakui bahwa bangkit dari kegagalan memang sangat sulit. Apalagi saat dipandang sebelah mata dan